Kamis, 04 Oktober 2012

Sejarah dan Pengertian Jurnalistik


    kehidupan didunia ini tidak lepas dari sebuah berita yang dimana informasi-informasi yang sangat berguna bagi manusia dan juga dapat menginspirasi bahkan mempunyai pengaruh besar, ini tak lepas dari peran jurnalistik.
    Secara etimologi, jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik.
Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni diurna, yang mengandung arti hari ini.Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik.yang dapat disimpulkan dapat menarik perhatian dan minat seseorang untuk mengetahui,melihat dan mebaca suatu berita, tetapi apakah anda tahu asal usul atau sejarah tersebut?
     tanpa kita sadari kegiatan jurnalistik telah ada sejak zaman dahulu namun tidak berupa bentuk seperti sekarang contoh media cetak(koran,majalah) bahkan media elektronik (radio,televisi dan internet) semua terjadi seiring berjalannya waktu yang dimana teknologi semakin maju.ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang sejarah jurnalistik yaitu:
Ada yang berpendapat bahwa Nabi Nuh, adalah orang pertama yang melakukan pencarian dan penyampaian berita.Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum Allah SWT menurunkan banjir besar, maka diutuslah malaikat menemui dan mengajarkan cara membuat kapal laut sampai selesai kepada Nabi Nuh. Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinan adanya makanan.Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air, dan kian kemari mencari makanan, ternyata upayanya sia-sia belaka. Burung dara itu hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun (olijf) yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun di patuknya dan dibawanya pulang ke kapal.Atas datangnya kembali burung itu dengan membawa ranting zaitun, Nabi Nuh mengambil kesimpulan bahwa air bah sudah mulai surut, namun seluruh permukaan bumi masih tertutup air, sehingga burung dara itu pun tidak menemukan tempat untuk istirahat.
Maka kabar dan berita itu pun disampaikan Nabi Nuh kepada seluruh anggota penumpangnya. Atas dasar fakta tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia.

Dalam sejarah Kerajaan Romawi disebutkan bahwa Raja Imam Agung menyuruh orang membuat catatan tentang segala kejadian penting. Catatan itu dibuat pada annals (papan tulis yang digantungkan di serambi rumah raja). Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.Pengumuman sejenis itu dilanjutkan oleh Julius Caesar pada zaman kejayaannya.Julius Caesar mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya, dengan jalan menuliskannya pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu (60 SM).Papan tulis itu dikenal dengan nama acta diurna dan diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Terhadap isi acta diurna tersebut setiap orang boleh membacanya, bahkan juga boleh mengutipnya untuk kemudian disebarluaskan dan dikabarkan ke tempat lain.Acta diurna itulah yang disebut-sebut sebagai cikal bakal lahirnya surat kabar harian.
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa jurnalistik telah ada sejak zaman dahulu namun masih sangat sederhana. dan jurnalistik memberikan dampak besar terhadap manusia karena dari informasi manusia diuntungkan dalam banyak hal.

sumber : http://aulia.mylivepage.com/wiki/1923_General/1038_sejarah_jurnalistik_dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar